Pembuatan Alkohol Secara Tradisional


Di salah satu daerah di Sukoharjo, Jawa tengah terdapat suatu daerah yang sangat terkenal dengan produksi alkoholnya. pembuatan alkohol di daerah ini masih sangat sederhana dan merupakan usaha turun-temurun dari nenek moyang mereka dari masa penjajahan belanda. Pembuatan alkohol di daerah ini menggunakan prinsip destilasi uap. Pada waktu itu saya berkunjung ke daerah tersebut, mayoritas penduduknya memproduksi alkohol.Saya sangat kagum kepada masyarakat di sana. mereka memperoleh penghasilan dari proses pembuatan alkohol. saya sangat tertarik untuk mengetahui proses pembuatannya, karena saya menggeluti perkuliahan di bidang kimia. untuk itu sekilas saya akan memberi gambaran kepada teman-teman proses pembuatan alkohol di daerah tersebut .. cekidot !

Alkohol mempunyai rumus R – OH.Alkohol sangat berguna dalam berbagai bidang.Alkohol digunakan salah satunya dalam bidang kedokteran.Misalnya : untuk alat-alat operasi yaitu sebagai pembunuh kuman(mensterilkan),sebagai salah satu bahan dalam pembuatan kosmetik contohnya parfum. Alkohol dapat dibuat salah satunya dari fermentasi tebu dengan bantuan bakteri zimase. brikut adalah alat dan bahan yang digunakan untuk membuat alkohol secara tradisional :
Alat yang digunakan :
1. Drum plastic : tempat baceman atau rendaman
2. Drum pemasak : tempat untuk memasak/menyuling baceman
3. Pompa air : tempat mengalirkan air ke pendingin
4. Reservoir : untuk menambahkan bahan hasil fermentasi agar destilasi berlangsung sempurna
5. Tangki boiler : tempat bahan yang akan diproses
6. Menara isian : alat kontak fase untuk operasi perpindahan massa
7. Kondensor(pendingin) : spiral yang dimasukkan kedalam tangki air.

Bahan yang digunakan :

1. Tetes : bahan utama yang terbuat dari tebu
2. Badeg : Limbah hasil penyulingan
3. Soda api (korstik) : untuk menaikkan kadar alkohol
4. Air : mencampurkan tetes dan sebagai pendingin
5. Laru (bakteri) : bakteri zimase berfungsi dalam fermentasi.
Proses Pembuatan Alkohol

1. Memasukkan tetes 5 ember, badeg 6 ember ke dalam drum plastic dan sisanya dipenuhi air lalu diaduk sampai rata.
2. Mengambil 2 ember campuran diatas, memesukkan bakteri zimase sambil mengaduk kemudian merendam selama 1 minggu
3. Memasak campuran yang telah direndam dengan drum pemasak dengan suhu 80oC untuk baceman dan 85oC untuk grabahan
4. Uap dari pemasakan mengalir menuju pipa pendingin dan menetes menghasilkan alkohol 30% (ciu)
5. menuangkan ciu ke dalam tangki reservoir kemudian dalirkan ke tangki boiler sebanyak 25 L
6. menyalakan api sampai temperatur bawah kurang lebih 85oC
7. mengalirkan air ke dalam tangki kondensor pada saat panas mencapai menara isian
8. mengalirkan korstik sedikit demi sedikit setelah alkohol mulai menetes
9. hasil destilasi dialirkan lagi ke dalam tangki boiler unyuk didestilasi lagi dan menghasilkan alkohol berkadar 85% – 86% bahkan sampai 90% – 100%.

Dalam proses pembuatan alkohol ini melalui beberapa tahap yaitu tahap fermentasi , pemasakan, dan tahap destilasi. Alkohol yang dihasilkan berupa alkohol 30%(ciu) dan alkohol murni 90% -100% yang digunakan dalam bidang kedokteran. Dari proses pembuatan alkohol diatas kita dapatkan reaksi fermentasi alkohol yaitu
amilase                  zimase
(C6H12O6)n + n H2O ———-> nC6H12O6——–> 2C2H5OH + 2CO2
Amilum                                 glukosa                 etanol         limbah

kiranya itu penjelasan singkat dalam proses pembuatan alkohol secara tradisional. kurang lebihnya saya mohom maaf karena data tersebut saya peroleh dari wawancara dengan pemiliknya. terimakasih atas perhatiannya semoga bermanfaat. pesan saya alkohol ini bukan untuk d minum, jadi jangan lah meminum alkohol karena alkohol bersifat flameabel… bila terkena api saja dapat terbakar.. masa mau di munum ??? kurang kerjaan bgt kan ??? heheh…peace love and bubuy !!

Leave a comment