Hipoglikemia


Definisi
Hipoglikemi bisa didefinisikan sebagai kadar gula yang rendah, biasanya kurang dari 3 mmol/L pada pembuluh vena dengan gejala dan tanda utama dimana harus secepatnya dikenali.

Perhatian
Selalu dicek kadar gula kapiler pada semua pasien dengan penurunan kesadaran dan kejang.
Kadar glukosa darah kapiler lebih rendah dari kadar vena dan bisa dilihat dari tensi yang rendah, acral dingin dan oedema dimana harus dikomfermasi dengan pemeriksaan darah vena di laboratorium untuk mengecek hipoglikemi.

PENYEBAB
Sebagian besar karena diabetes dengan pengobatan insulin atau sulphonilurea
Penyebab hipoglikemi pada pasien sehat

Obat
– Alkohol
– Salisilat
– Monselektif Beta Bloker
– Overdosis insulin atau oral hipoglikemik  agent

Aktifitas yang terus menerus
Insulinoma
Penyebab hipoglikemia pada pasien sakit
1. Sepsis dan shock
2. Infeksi: malaria, pengobatan Quinine
3. Puasa, anoreksia nervosa
4. Kerusakan hepar
5. Gagal jantung
6. Gagal ginjal
7. Endokrin
– Hipotalamus
– Pituitory
8. Insufisiensi axis adrenal pada kortisol dan hormon pertumbuhan
– Antibodi insulin
Tumor pada sel non-islet seperti sarioma, mesothelioma
Masalah kongenital hepar meliputi defek pada karbohidrat, asam amino dan metabolik asam lemak

TANDA KLINIS
Hipoglikemia biasanya manifestasinya luas pada syaraf seperti
1. Neurogenik/autonomik (kadar gula 2,8-3 mmol/L) status berlebihan pada simpatis dengan diaphoresis, takikardi gelisah dan pucat
2. Neuroglikopenia (kadar gula <2,5-2,8 mmol/L)
3. Iritabilitas, kebingungan dan agresif
4. Penurunan kesadaran
5. Kejang
6. Defisit fokal neurogenik

PENATALAKSANAAN
1. Monitoring: ECG, nadi dengan oxymetry, tanda vital
2. Memberi O2 dengan aliran rendah
3. Mencek kadar glukosa semua pasien dengan penurunan kesadaran
4. Menanyakan riwayat pekerjaan
5. Mengecek apakah ada diabetes mellitus, riwayat pengobatan banyaknya dosis obat dan adanya penyakit kronis yang lain
6. Jika pasien tidak sadar maka keluarga harus ditanya tentang riwayat penyakit, obat yang diberikan, kartu berobat, serta melihat sisa obat

PEMERIKSAAN
1. Kadar glukosa vena , ureum/elektrolit/creatinin, tesfungsi lever, darah lengkap dan sebagainya
2. Jika pasien tidak diabet diberi 1-2 extra kantung darah dalam es untuk serum insulin, C-peptide dan cortisol untuk bahan evaluasi endokrine
3. Pengobatan tidak perlu menunggu hasil laboratorium

PENGOBATAN
Diberikan  untuk yang masih sadar dan pasien yang kooperatif serta pasien tak sadar atau tidak kooperatif
Sadar dan kooperatif
1. Obat oral
2. Minum-minuman kaya karbohidrat (glukolin, ensure, milo, air gula) dan sebagainya

Tidak sadar / Nonkooperatif
1. Infus D 50% 40-50 ml
2. Jika pasien susah diinfus diberi IM/SC glucagon 1 mg
3. Jika terjadi karena alkohol yang kronik beri intravena thiamin 100 mg
4. Jika karena adrenal insufiensi beri hidrocortison intravena
5. Jika karena trauma ber tetanus profilaksis

Monitoring
1. Cek gula darah setelah 15 menit dan setiap setengah jam pertama, juga monitoring yang agak lama jika penyebabnya overdosis sulphonylurea dengan Glibenclamide atau chlopropamide
2. Ulangi dengan cepat dosis awal juga ditentukan infus D5% atau 10% sampai mencapai kadar glikosa normal.
3. Sebagian besar pasien sadar 20-30 menit
4. Jika tetap tidak sadar maka perlu dilakukan CT-Scan untuk melihat kondisi otak

DISPOSISI
Faktor penyebab meliputi:
Faktor etiologi beberapa penyebab penyakit
Faktor keparahan berupa defisit neurologik dan respon terhadap pengobatan
Respon dari peningkatan kadar glukosa darah dan kebutuhan selanjutnya
Penyebab kecacatan berupa trauma kepala
Penyebab psikologis tidak dipungkiri karena faktor yang dibuat sendiri atau percobaan bunuh diri.
Pada umumnya di konsulkan ke internis bagian endokrin
Hasil tertentu yang disebabkan karena overdosis, kerusakan hepar akut atau sepsis berat harus di hemodialisa di ICU
Jika penyebabnya jelas maka supaya tidak berulang pasien dijaga dengan baik terutama jika karena faktor yang dibuat sendiri atau bunuh diri.

Leave a comment