Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan aktifitas, baik belajar, bermain atau mengembangkan diri & kemampuan. Terkadang, karena aktifitas mereka yang padat, membuat mereka kurang memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri, baik asupan nutrisi yang kurang seimbang ataupun istirahat yang tidak cukup. Seperti kisah Donna dibawah ini.
Aktifitas yang padat & asupan nutrisi yang kurang seimbang penyebab terjadinya anemia
Muka pucat, badan sering terasa lesu, jantung berdebar-debar, kadang terasa sesak napas, dan adakalanya telinga berdengung. Itulah yang dialami akhir-akhir ini oleh Donna, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Jadwal kuliah yang padat, ditambah dengan aktivitas olahraga dan organisasi yang diikutinya sangat menyita waktu gadis berusia 20 tahun tersebut.
“Sering ia sampai lupa makan. Malam hari saat pulang ke rumah, karena terlalu capek, ia sering langsung tertidur begitu saja sehabis mandi. Kemudian, ketika di kampus, makanan yang dikonsumsi juga tidak diperhatikan, hanya sekedar untuk mengganjal perut saja, sehingga asupan nutrisinya kurang seimbang”, demikian penjelasan dari ibunda Donna.
Hasil pemeriksaan darah menunjukkan kadar butir darah merah (hemoglobin) Donna hanya 9 g/100 ml. Padahal kadar hemoglobin yang normal pada wanita adalah antara 11,5 – 16 g/100 ml sedangkan untuk pria antara 13,5 – 18 g/100 ml. Dokter pun mendiagnosa Donna terkena anemia atau kekurangan sel darah merah.