Remaja Rentan Terkena Anemia

Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan aktifitas, baik belajar, bermain atau mengembangkan diri & kemampuan. Terkadang, karena aktifitas mereka yang padat, membuat mereka kurang memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri, baik asupan nutrisi yang kurang seimbang ataupun istirahat yang tidak cukup. Seperti kisah Donna dibawah ini.

 

Aktifitas yang padat & asupan nutrisi yang kurang seimbang penyebab terjadinya anemia

 

Muka pucat, badan sering terasa lesu, jantung berdebar-debar, kadang terasa sesak napas, dan adakalanya telinga berdengung. Itulah yang dialami akhir-akhir ini oleh Donna, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Jadwal kuliah yang padat, ditambah dengan aktivitas olahraga dan organisasi yang diikutinya sangat menyita waktu gadis berusia 20 tahun tersebut.

 

“Sering ia sampai lupa makan. Malam hari saat pulang ke rumah, karena terlalu capek, ia sering langsung tertidur begitu saja sehabis mandi. Kemudian, ketika di kampus, makanan yang dikonsumsi juga tidak diperhatikan, hanya sekedar untuk mengganjal perut saja, sehingga asupan nutrisinya kurang seimbang”, demikian penjelasan dari ibunda Donna.

 

Hasil pemeriksaan darah menunjukkan kadar butir darah merah (hemoglobin) Donna hanya 9 g/100 ml. Padahal kadar hemoglobin yang normal pada wanita adalah antara 11,5 – 16 g/100 ml sedangkan untuk pria antara 13,5 – 18 g/100 ml. Dokter pun mendiagnosa Donna terkena anemia atau kekurangan sel darah merah.

Read the rest of this entry »

Bayi Tanpa ASI Cenderung Mudah Alami Obesitas Saat Dewasa

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Children’s Hospital Boston, Amerika ini melibatkan sekitar 850 bayi dan ibu mereka selama tiga tahun.

Ketika bayi berumur 6 bulan, peneliti menanyakan para ibu tentang pemberian ASI, dan makanan padat seperti sereal, buah, dan produk susu lain.

Peneliti kemudian mendata anak-anak ketika usia tiga tahun. Mereka diukur tinggi dan berat badannya kemudian dihitung indeks massa tubuhnya untuk memeriksa obesitas.

Hasilnya, ditemukan bahwa bayi dikenalkan pada makanan padat ketika usia empat bulan tak mengalami obesitas bila mereka diberi ASI.

Namun sebaliknya bayi yang diberi susu formula memiliki satu dari empat kemungkinan mengalami obesitas pada usia 3 tahun jika mereka mulai makan makanan padat sebelum mereka berusia 4 bulan.

“Bila Anda memberikan susu formula pada bayi Anda, sangat penting untuk menunggunya berusia setidaknya empat bulan baru memberinya makanan padat. Sebab ini sangat erat hubungannya dengan obesitas pada bayi kemudian hari” jelas pemimpin penelitian Dr Susanna Hah.

Porsi makan bayi juga menjadi salah satu faktor obesitas lain dikemukakan peneliti. Sebab banyak orang tua yang memberi bayi dengan porsi besar makanan dan berpikir bayi mereka akan cepat tumbuh dan sehat.

“Ini banyak dilakukan orang tua yang tak sadar bahaya obesitas pada anak mereka kelak. Perlu Anda ingat bila bayi sudah mengalami obesitas pada usia tiga tahun akan sangat mungkin ia akan mengembangkan obesitas seumur hidupnya” tambah peneliti lain dari Universitas Texas Medical Branch, Dr David McCormick.